Di balik rasa gurih yang diberikan monosodium glutamat (MSG), ada efek berbahaya bagi tubuh bila dikonsumsi secara berlebihan. Contohnya sakit kepala, detak jantung berdebar keras, dan kelemahan pada tubuh.
MSG adalah adalah bubuk kristal putih yang menyerupai garam meja atau gula. MSG telah digunakan sebagai aditif makanan selama beberapa dekade, MSG adalah gabungan natrium dan asam glutamat yang memberikan rasa gurih pada makanan. Walaupun MSG tergolong bahan makanan yang aman digunakan, Namun Food Drugs and Administration(FDA) menerima banyak laporan tentang efek samping dari MSG. Adapun efek sampingnya adalah:
Pengobatan untuk gejala akibat MSG bisa bervariasi. Hal ini tergantung pada gejala dan tingkat keparahannya. Gejala ringan biasanya hilang tanpa pengobatan. Jika kamu mengalami gejala yang spesifik, maka cara mengatasinya bisa dilakukan sebagai berikut:
Sementara itu jika gejala yang terjadi cukup parah, beberapa langkah pengobatan, yaitu:
Biar lebih praktis ingin makan enak dan sehat, Kamu bisa datang ke retoran serba food, yang berlokasi di benton junction supermall lippo karawaci, Tangerang
Kosumsi msg dengan takaran 0,5−1,7 gram per hari umumnya tidak menimbulkan efek samping. Namun, lain halnya jika Anda mengonsumsi msg secara berlebihan. Beberapa penelitian menunjukan bahwa ada beragam dampak msg yang bisa muncul akibat konsumsi yang berlebihan. Berikut ini adalah beberapa dampaknya:
Kondisi ini bisa terjadi saat Anda mengonsumsi MSG lebih dari 3 gram per hari. Gejala dari sindrom ini beragam, mulai dari sakit kepala, kesemutan, jantung berdebar, nyeri dada, mual, tubuh terasa letih, dan rasa kantuk yang berlebihan.
Gejala yang muncul pun bisa bersifat ringan hingga berat, tetapi Anda yang sensitif terhadap MSG atau MSG berisiko mengalami gejala yang lebih parah saat terkena chinese restaurant syndrome.
Sejumlah penelitian menyatakan bahwa kandungan glutamat pada MSG dosis tinggi dapat berperan sebagai racun yang menyebabkan kerusakan sel saraf. Bahkan, disebutkan pula bahwa MSG dapat menyebabkan gangguan fungsi otak dan kerusakan berbagai organ.
Sejumlah penyakit yang dikaitkan dengan kerusakan saraf akibat konsumsi MSG berlebih adalah penyakit Alzheimer, penyakit Parkinson, dan stroke.
Penelitian lain juga menunjukkan bahwa mengonsumsi MSG dengan takaran berlebih dapat memicu kambuhnya asma, khususnya bagi yang sensitif terhadap MSG. Jumlah takaran yang dapat memicu asma adalah 3 gram dalam sekali makan.
Dampak MSG yang dikonsumsi secara berlebihan selanjutnya adalah obesitas. Namun, hal ini perlu diteliti lebih lanjut karena ada pula penelitian lain yang menyatakan bahwa MSG dapat menimbulkan efek kenyang lebih lama dan dapat menjaga berat badan.
MSG yang dikonsumsi berlebihan juga dipercaya dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah. Beberapa orang yang sensitif terhadap MSG juga akan mengalami efek berupa sakit kepala setelah mengonsumsinya. Meski begitu, penyebab hal tersebut belum diketahui secara pasti.
Sejumlah peneliti juga mengklaim bahwa MSG dapat memicu kerusakan pada sel-sel tubuh. Efek MSG ini diprediksi bisa merusak limfosit atau sel darah putih. Namun, hal ini pun masih perlu diteliti lebih lanjut.
Sebuah penelitian menyebutkan bahwa konsumsi MSG dalam jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan ginjal. Namun, penelitian ini baru dilakukan terhadap hewan dan masih perlu diteliti lebih lanjut.
Perlu ditekankan bahwa semua dampak MSG yang ditimbulkan akibat mengonsumsinya secara berlebihan memang masih perlu diteliti lebih lanjut. Pasalnya, beberapa penelitian masih sebatas pada hewan saja.
Namun, semua yang dikonsumsi secara berlebihan memang tidak baik. Jadi, tidak ada salahnya untuk membatasi konsumsi MSG untuk meminimalkan risiko terjadinya gangguan kesehatan.
Konsumsi MSG dalam batas yang wajar masih dianggap aman, sehingga Anda tidak perlu khawatir. Meski begitu, bagi orang yang memiliki alergi terhadap MSG, sebaiknya menghindari konsumsi makanan yang mengandung bahan ini..