Serba Food - Kuliner tradisional Asia Tenggara memiliki keunikan tersendiri yang memikat para pecinta makanan dari berbagai belahan dunia. Di antara hidangan yang cukup dikenal adalah Nasi Kerabu dari Malaysia dan Nasi Ulam dari Indonesia.
Meski sekilas tampak serupa karena sama-sama berbahan dasar nasi yang dipadukan dengan herba dan lauk-pauk, kedua hidangan ini memiliki perbedaan mencolok baik dari segi rasa, bahan, maupun cara penyajian. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami perbedaan Nasi Kerabu dan Nasi Ulam agar semakin menghargai warisan kuliner masing-masing negara.
Dengan membahas lebih mendalam, artikel ini akan mengupas tentang sejarah dan juga perbedaan antara keduanya, jadi simak ya!
Nasi kerabu berasal dari kawasan pantai timur Malaysia, khususnya Kelantan dan Terengganu. Hidangan ini erat kaitannya dengan tradisi masyarakat Melayu setempat yang gemar menggunakan herba segar dalam masakan sehari-hari. Nama "Kerabu" sendiri merujuk pada campuran sayuran mentah atau setengah matang yang sering dijadikan pendamping makanan. Awalnya, nasi kerabu disajikan dalam upacara adat atau acara keluarga, tetapi kini telah menjadi salah satu ikon kuliner Malaysia yang populer di seluruh negeri.
Di sisi lain, nasi ulam adalah hidangan tradisional Indonesia yang memiliki akar budaya di pulau Jawa dan Sumatera. Nama "Ulam" diambil dari bahasa Melayu dan Indonesia yang berarti sayuran atau dedaunan segar. Hidangan ini dikenal sebagai makanan sehari-hari masyarakat pedesaan karena bahannya yang sederhana namun kaya akan nutrisi. Secara historis, Nasi Ulam menjadi simbol kesederhanaan sekaligus kreativitas kuliner masyarakat Indonesia dalam memanfaatkan hasil bumi lokal.
Kedua hidangan ini, meski berasal dari wilayah berbeda, sama-sama mencerminkan kecintaan masyarakatnya terhadap bahan-bahan alami dan tradisi kuliner yang sarat akan makna budaya.
Baca Juga : Perbedaan Bebek Selimut dan Bebek Peking
Nasi Kerabu memiliki ciri khas nasi berwarna biru, yang dihasilkan dari ekstrak bunga telang. Warna biru ini tidak hanya memberikan tampilan yang unik tetapi juga menjadi simbol keindahan dan kealamian hidangan ini. Nasi Kerabu biasanya disajikan dengan campuran ulam, yaitu aneka herba segar seperti daun kesum, daun selasih, dan pucuk ulam raja. Sebagai pelengkap, lauk pauk seperti ayam goreng, ikan asin, keropok (kerupuk ikan khas), dan sambal kelapa menjadi komponen wajib. Hidangan ini ditata dengan rapi di atas piring, menciptakan harmoni warna dan rasa yang memanjakan mata dan lidah.
Sementara itu, Nasi Ulam menggunakan nasi putih biasa yang dicampur dengan aneka herba segar seperti kemangi, daun jeruk purut, serai, dan daun kunyit. Bahan-bahan ini dicincang halus sebelum dicampur langsung dengan nasi yang telah dingin, sehingga aroma segar dan rasa herba benar-benar meresap. Untuk lauk, Nasi Ulam biasanya dilengkapi dengan ikan teri goreng, telur rebus, serundeng kelapa, dan sambal terasi. Berbeda dengan Nasi Kerabu, Nasi Ulam lebih sering disajikan dalam kondisi dingin sehingga terasa lebih ringan dan segar.
Meski bahan utamanya serupa, cara penyajian dan elemen pendampingnya menjadikan Nasi Kerabu dan Nasi Ulam memiliki identitas yang sangat berbeda.
Nasi Kerabu dan Nasi Ulam adalah dua hidangan tradisional yang berasal dari Nusantara dengan ciri khas unik yang membedakan keduanya. Berikut adalah penjelasan mengenai ciri khas dan rasa masing-masing hidangan:
Ciri Khas
Rasa
Ciri Khas
Rasa
Kedua hidangan ini mencerminkan kekayaan budaya kuliner Nusantara, dengan keunikan rasa dan tradisi masing-masing. Mana yang jadi favorit Anda?
Ingin mencoba kelezatan hidangan tradisional dengan cita rasa autentik? Datanglah ke Serba Food, tempat terbaik untuk menikmati pengalaman kuliner yang memanjakan lidah. Kami menyajikan berbagai hidangan khas Asia, termasuk variasi nasi yang lezat dan menggugah selera.
Jangan lewatkan kesempatan untuk menikmati makanan berkualitas dengan harga terjangkau bersama keluarga dan teman. Kunjungi Serba Food di Tangerang sekarang juga dan rasakan sendiri keistimewaannya!